Title : Broken Home vs Broken Heart part-4
Author : Silvi a.k.a Lee Kyung Mi
Main Cast : Choi Minho
Park Jiyeon
Supporting Cast : Lee Kyung Mi
Lee Jinki
Kim Ki Bum, etc
Length : Sequel
Genre : friendship, romance, sad
Rating : PG-13
“Jiyeon-ah…!” seseorang memanggilku yang berhasil membuyarkan pikiranku, aku pun segera memberhentikan sepedaku dan mencari asal suara itu.
“Yaa! Apa kabar?” katanya yang sudah berada disamping sepedaku.
“K…Key???” Tanyaku yang menyadari bahwa dia Key, temanku sejak di Junior High School.
“Ne, bagaimana kabarmu?”
“Aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana?”
“Seperti yang kau lihat, aku sehat. Hem, bagaimana kalau kita ke sebuah café? Kita kan sudah lama tidak bertemu.”
“Hem, kau yang traktir?” Tanyaku yang membuatnya tersenyum.
“Baiklah. Kajja!” Ujarnya. Lalu, Key meng-gas motornya secara perlahan agar bisa menyeimbangi kecepatan sepedaku ke sebuah café, tempat yang sering aku dan Key kunjungi sejak itu. Akhirnya, kami pun sampai di tempat itu. Tempat ini tidak ada yang berubah, mungkin yang berubah hanya pelayannya saja. Kami pun memilih tempat, dan memesan minuman.
“Kau sekolah dimana?” Tanyanya saatku sedang menyeruput minuman.
“Di sunyoung High school. Kau sendiri?”
“Aku di Chungdam High school.”
“Kenapa kau pindah lagi kesini? Setelah kau meninggalkanku.” tanyaku kesal, karena dia sudah meninggalkanku sendirian di Seoul.
“Yaa! Jiyeon-ah, jadi kau marah? Aigoo…kau ini. Aku harus pindah, kan karena appa. Appa ada kerjaan disana.” Jawabnya.
“Kenapa kau tidak memberitahuku dulu? Pabo!”
“Aisshhh…aku tidak sempat, Jiyeon-ah. Mianhae…” Katanya sembari mengacak-acak rambutku yang memang sudah berantakan. Sifatnya tidak pernah berubah, selalu saja begini. Huh, menyebalkan!
“Ne, lain kali, jika appamu ada kerjaan lagi. Kau harus memberitahuku. Arasseo?! Oh iya, bagaimana di Paris? Apa tempatnya asik? Aku iri sekali padamu. Aah, aku ingin sekali kesana.” Ucapku lirih.
“Ne, arasseo. Eum…sangat menyenangkan. Apa kau ingin sekali kesana? Ya sudah, jika appa kembali bekerja disana, apa kau mau ikut denganku?”
“Ne, aku ingin sekali!” Kataku segera.
“Hem, baiklah.” Ucapnya. Aku dan Key terus saja bercerita tentang pengalaman masing-masing. Aku terpaku saat Key menceritakan seseorang yang bernama Minho. Seperti nama namja menyebalkan itu. Aah…mungkin saja hanya namanya yang sama. Nama seperti itu kan banyak.
“Minho-ah..!” panggil Key pada seseorang, aku pun melihat siapa yang dimaksud Key.
“Key..!” Mwo? Aku terkejut saat yang kulihat namja itu adalah namja yang menyebalkan, namja yang selalu membuatku sial. Apa benar yang diceritakan Key itu, Minho yang ini? Aigooo…kenapa bisa kebetulan seperti ini sih?! Aish, pertama Onew sunbae, sekarang Key! Jincha! Ya, aku baru ingat, kalau Key dan juga Minho pernah ke Paris. Mungkin saja mereka berteman disana. Tapi, kenapa dia harus ada disini? Menyebalkan! Membuat mood-ku berubah saja! Huh!
Minho P.O.V
“Minho-ah..!” panggil seseorang padaku, aku pun mencari asal suara itu.
“Key..!”saat aku sudah menemukan siapa yang memanggilku. Dan kulihat dia bersama yeoja, mungkin itu yeojachingunya. Saat yeoja itu membalikkan badannya, aku sangat terkejut melihatnya. Dia yeoja aneh, yang selalu membuatku sial. Kenapa Key bisa mengenalnya? Aah…Jincha! Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi? Aigoo!
“Sini!” pinta Key. Mau tak mau, aku pun harus kesana, karena Key adalah sahabatku di Paris, dia yang selalu mendengarkan curhatanku. Aku pun menghampiri mereka.
“Minho, kenalkan ini Jiyeon. Jiyeon kenalkan…” belum sempat Key menyelesaikan pembicaraannya, yeoja aneh itu memotong pembicaraan Key.
“Aku sudah tau!” jawabnya ketus.
“Ne, nado!” Jawabku saat Key menoleh kearahku, sebelum ia bertanya, aku pun sudah menjawabnya.
“Bagus, kalau kalian sudah saling mengenal. Ayo duduk, Minho-ah.” Aku pun mengikuti pintanya. Kini aku dan yeoja aneh itu saling berhadapan. Kulihat tatapan matanya yang tajam, aku pun menatapnya tak kalah tajamnya. Key yang melihat tingkah kami pun menatap binggung.
“Yaa! Kenapa kalian?”
“Annio.” Jawabku dan yeoja itu bersamaan. Ia memalingkan wajahnya kearah luar jendela.
“Yasudah. Minho-ah, kau sudah memesan?” Tanya Key.
“Sudah. Sebentar, aku akan mengambilnya.” Kataku seraya beranjak pergi. Aku sengaja mengambil pesananku sendiri, karena aku punya permainan untuknya. Aku pura-pura tersandung dan setengah minumanku tumpah kebajunya.
“Aiisshh…yaa! Apa yang kau lakukan? Kau sengaja kan?” katanya sembari membersihkan noda minuman yang ada di bajunya.
“Jiyeon-ah…dia tidak sengaja! Dia tersandung, apa kau tidak lihat?” kata Key yang membelaku, aku pun tersenyum dan menjulurkan lidahku ke yeoja itu tanpa sepengetahuan Key.
“Kau membelanya? Baik, aku pergi saja!!!” katanya seraya beranjak pergi dan meniggalkan café ini.
“Yaa! Jiyeon-ah, bukan begitu maksudku.” Kata Key yang melihat yeoja itu sudah keluar dari café ini.
“Apa sih yang sebenarnya terjadi? Kenapa kalian seperti itu?” Tanya Key dengan penuh selidik yang sudah kembali duduk di tempatnya. Dengan terpaksa, aku menceritakan semuanya. Dari mulai pertama kali kami bertemu sampai kami terus saja bertengkar seperti sekarang.
“Aisshh…kau ini. Seperti anak kecil saja, sama seperti Jiyeon.” Katanya sembari beranjak pergi meninggalkan café setelah membayar minuman yang kami pesan.
Jiyeon P.O.V
Aku mengayuh sepedaku dengan perasaan kesal, marah dan sebagainya. Aku terus saja menggerutu dalam hati. Kenapa Key malah membelanya? Padahalkan, dia yang salah. Sungguh menyebalkan! Dia selalu saja berhasil mengerjaiku, bahkan aku tidak diberi kesempatan untuk membalasnya. Lihat saja, aku akan membalasnya. Aku akan mencari ide untuk membalasnya.
***
Kyung mi P.O.V
Sudah dua jam aku dan juga Onew sunbae berada di toko buku. Aku tidak tau, sunbae sedang mencari buku apa. Aku sudah mendapatkan buku yang kucari, seperti biasa aku membeli novel dengan pengarang favoritku. Aku mencari sunbae, akhirnya aku menemukannya sedang membaca buku.
“Sunbae, apa kau sudah mendapatkan bukunya? Biar aku bantu cari.” Kataku.
“Ne, aku sudah mendapatkannya. Kajja! Kita bayar.” Katanya sembari menunjukkan bukunya dan beranjak untuk membayar bukunya.
Kini aku sudah berada di atas motornya, aku berpegangan padanya. Deg! Jantungku berdetak lebih cepat. Tidak tau kenapa, jika aku dekat dengannya, jantungku selalu seperti ini. Ya, mungkin memang benar aku mulai menyukainya. Onew sunbae memberhentikan motornya di sebuah tempat makan.
“Mau apa kita kesini, sunbae?” tanyaku bingung.
“Makan. Kau lapar kan?” katanya sembari membuka helmnya.
“Euumm.”
“Kajja! Disini makanannya enak-enak.” Katanya seraya menarik tanganku dan duduk di bangku. Sekarang aku sedang berhadapan dengannya. Ini sudah kedua kalinya, aku dan juga Onew sunbae makan bersama. Pertama dikantin dan sekarang di sebuah restoran. Sungguh sangat menyenangkan bisa berada dekat dengannya. Aaiissh…apa yang kau pikirkan Kyung mi-ah?! Lupakan!
***
Jiyeon P.O.V
“Jiyeon-ah!” panggil Kyung mi sembari berlari kecil menghampiriku.
“Mwo?” tanyaku bingung melihat tingkahnya.
“Onew sunbae dan Minho sedang bermain basket. Kajja!” ucapnya.
“Ya! Shireo! Aku tidak mau lihat.” Ucapku sembari melanjutkan makan makananku. Tapi, Kyung mi malah menarik tanganku.
“Ya! Kyung mi-ah! Lepaskan aku! Aku tidak mau melihatnya, lagipula, apa istimewanya sih?!”
“Nanti juga kau akan tahu!” katanya sembari mendorongku menuju lapangan basket. Aissh! Kenapa sih dia ini, huh?! Saat tiba dilapangan, aku terkejut melihatnya. Hampir semua murid yeoja disekolah ini sekarang berkerumun di lapangan. Mereka selalu meneriaki nama namja itu. Aiishh! Apa hebatnya namja menyebalkan itu?
“CHOI MINHO! LEE JIN KI! YEAAAH!!!” teriak yeoja disebelahku yang membuat telingaku pengang. Aku pun segera menarik tangan Kyung mi dan menjauh dari kerumunan itu.
“Ya! Mereka membuat telingaku pengang!” ucapku.
“Kau tahu, mereka menjadi popular sekarang.” Ucap Kyung mi dengan nada yah…sedikit kecewa. Apa karena Onew sunbae?
“Biarkan saja! Apa peduli kita pada mereka?” tanyaku. “Apa kau cemburu?” tanyaku menyelidik sembari menyipitkan mataku.
“A…anniya.” Ucapnya terbata.
“Heum…”
“Jiyeon-ah! Awas!” teriak Kyung mi. Tiba-tiba sesuatu menghantam kepalaku yang membuatku tak sadarkan diri.
Author P.O.V
Bola basket yang dilempar oleh Minho melayang kearah seseorang yang tak lain adalah Jiyeon, yang tadi akan ia lemparkan pada Onew, tapi malah menghantam kepala Jiyeon yang membuatnya jatuh pingsan. Minho, Onew serta yang lainnya yang bermain basket menghampiri Jiyeon.
“Ya! Siapa yang melempar bolanya?” Tanya Kyung mi kesal.
“Aku, memangnya kenapa?” ucap Minho tanpa rasa bersalah.
“Ya! Kau masih bertanya kenapa? Cepat bawa dia ke UKS!” ujar Kyung mi dengan nada yang agak tinggi.
“Minho-ah! Cepat angkat dia!” ucap Onew. Minho pun mengangkat Jiyeon keruang UKS. Semua murid yang berkerumunan sekarang sudah bubar, karena bel telah berbunyi, kecuali Minho, Onew, Kyung mi dan Jiyeon yang berada diruang UKS.
“Sudah, kalian ke kelas saja! Biar aku yang menjaganya.” Ujar Kyung mi tanpa menoleh kearah mereka. Onew dan Minho hanya saling pandang.
“Baiklah, kami ke kelas dulu ya, Kyung mi-ah.” Ucap Onew, tapi Kyung mi tak mengubrisnya. Ia masih kesal dengan kejadian tadi, entah kenapa dia merasa tidak rela kalau Onew dikelilingi para yeoja. Tapi, Kyung mi juga tidak tahu perasaannya sekarang. Ia tidak mengerti dengan perasaannya.
Jiyeon P.O.V
Kubuka mataku perlahan dan kukerjapkan. Kenapa kepalaku pusing sekali?
“Kyung mi? kenapa aku?” tanyaku saat menyadari Kyung mi ada disebelahku.
“Tadi kau pingsan saat bola basket menghantam kepalamu, kau ingat?” ucap Kyung mi menjelaskan. Omo! Ternyata itu bola basket? Jadi, bola sialan itu yang membuatku seperti ini? Lalu, siapa pelakunya? Siapa yang melempar bolanya?
“Minho yang melempar bola basket itu.” Ujar Kyung mi, seolah-olah tahu apa yang aku pikirkan.
“Aiiissh! Namja itu! Aaarrgghh! Dia selalu saja membuatku kesal bahkan sial! Huh!”
“Yasudah, kajja! Hanya kita yang belum pulang.” Ucap Kyung mi yang membuatku tersentak. Jadi, aku pingsan selama itu? Aiish! Gara-gara namja itu! Aku pun segera mengikuti langkah Kyung mi yang sudah keluar terlebih dulu.
Mataku melebar saat kulihat Onew sunbae berada di kelasku dan duduk di bangku Kyung mi. Sedang apa dia disini? Ya, aku tahu pasti dia sedang menunggu Kyung mi, tapi mau apa?
“Akhirnya kalian datang juga.” Ucap sunbae sembari beranjak dari duduknya. Aku dan Kyung mi pun segera mengambil tas masing-masing.
“Kenapa sunbae ada disini?” tanyaku saat Kyung mi tak juga mengeluarkan suaranya.
“Aku menunggu kalian, tadinya aku ingin ke ruang UKS, tapi kuurungkan niatku karena aku tahu pasti tas kalian masih didalam kelas. Aku takut terjadi apa-apa, jadi aku menunggunya disini. Kau lama sekali pingsannya, Jiyeon-ah.” Katanya, aku pun tersenyum mendengarnya. Ternyata pengorbanannya bagus juga.
“Haha…ini karena chingu sunbae itu! Dia sangat menyebalkan! Kenapa sunbae bisa mempunyai teman seperti itu?” ucapku.
“Dia baik kok, Jiyeon-ah. Hanya kau belum mengenalnya lebih jauh saja. Tadi juga dia menemaniku menunggu kalian. Tapi, dia pulang duluan.”
“Lihat kan, baru menunggu segitu saja dia sudah menyerah. Aku tidak mau mengenalnya lebih jauh! Baru melihatnya saja aku sudah muak!” ucapku, sunbae pun tersenyum mendengar kata-kataku tadi.
“Oh iya, aku antar kalian pulang ya?” kata sunbae. Ya, aku tahu kata-katanya itu untuk Kyung mi, bukan untukku. Aiishh!
“Aku bawa sepeda, sunbae. Kalau Kyung mi sih…sepertinya dia bisa.” Ucapku sembari mendapatkan tatapan yang mengerikan dari Kyung mi. Aku hanya bisa tersenyum melihat Kyung mi seperti itu.
“Aku tidak bisa, aku akan pulang dengan Jiyeon.” Kata Kyung mi.
“Aku tidak bisa mengantarmu, Kyung mi-ah. Aku harus ke suatu tempat, mianhae. Lebih baik, kau dengan Onew sunbae saja. Dari pada kau naik bus.” Ucapku, Kyung mi kembali memberikan tatapan mengerikannya.
“Sunbae, aku duluan ya. Kyung mi mau kok, pulang dengan sunbae. Jaga dia ya, sunbae! Annyeong!” ucapku seraya melambaikan tanganku lalu melangkahkan kakiku keluar kelas. Kyung mi-ah! Selamat bersenang-senang!
Onew P.O.V
Gomawo Jiyeon-ah, kau sudah membantuku.
Setelah Jiyeon keluar kelas dan meninggalkanku dengan Kyung mi berdua, aku pun segera membuka mulutku.
“Kenapa kau…”
“Kajja! Sunbae mau mengantarku kan?” belum selesai aku bicara, Kyung mi sudah memotong kata-kataku.
“Ne, kajja!” aku pun segera mengikuti langkahnya.
Kulajukan motorku dengan perlahan, aku tidak mau Kyung mi ketakutan jika aku melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya kenapa dia? Kenapa sekarang dia tak mau berbicara padaku? Apa salahku?
Kuberhentikan motorku di pinggir jalan yang sepi. Dia tersentak saat aku memberhentikan motorku dan bukan didepan rumahnya. Dia pun segera turun dan menatapku dengan berbagai pertanyaan, aku pun turun dari motorku dan berdiri tepat didepannya, bahkan hanya berjarak beberapa cm saja.
“Kenapa sunbae berhenti disini?” Tanyanya bingung. Aku tak mengubrisnya. Aku hanya menempelkan bibirku di keningnya. Tidak tahu kenapa aku mempunyai pikiran seperti ini.
“Sun…sunbae…” ucapnya.
“Mianhae.” Ucapku lirih, sepertinya tidak seharusnya aku melakukan hal seperti ini.
“Gwaenchana, tapi aku ingin pulang sunbae.”
“Baiklah, kajja!” aku pun kembali melajukan motorku seperti tadi, kali ini aku mengantarnya kerumahnya. Aku terlalu bodoh! Paboya! Kenapa kau melakukan itu? Apa aku salah? Aku mencium keningnya itu salah? Aish!
***
Kyung mi P.O.V
Aku terus membayangi kejadian yang baru saja aku alami, aku terlalu shock saat Onew sunbae mencium keningku. Kenapa dia melakukan itu? Walaupun itu hanya dikening, tapi kenapa? Ya, tidak tahu kenapa aku pun ada rasa senang saat dia melakukan itu, tapi kenapa dia seperti itu?
Jiyeon-ah, bisakah kau kerumah-ku sekarang? Aku ingin cerita padamu. Jebaaal…
Aku pun segera mengirim sms pada Jiyeon, aku ingin cerita padanya.
Ne, kau tunggu aku disana ya! Aku akan kesana sekarang.
Aku pun menunggu Jiyeon datang, tak lama kemudian suara bel berbunyi. Aku pun segera membukakan pintu dan menyuruhnya naik ke lantai atas tepatnya ke kamarku.
“Ada apa? Hal penting kah?” Tanyanya saat kami duduk disisi tempat tidurku.
“Kenapa kau meninggalkanku berduaan dengannya? Kau tahu, aku sangat kesal dengannya!”
“Mianhae…aku kan hanya ingin membantu sunbae. Memangnya dia kenapa?”
“Dia…dia…dia mencium keningku.”kataku yang membuat matanya melebar.
“MWO?! Dia berani seperti itu?”
“Ya! Ini semua gara-gara kau, Jiyeon-ah! Dia melakukan itu padaku!” kataku.
“Bisa kau ceritakan padaku?” ucapnya, aku pun menceritakan semua kejadian yang baru saja aku alami.
“Hanya kening ko, mungkin itu tanda sayang darinya.”
“Tapi kenapa secara tiba-tiba? Kenapa dia tidak mengatakan sesuatu padaku? Tapi aku rasa…eum…senang, mungkin.” Ucapku. Ya! Apa yang baru saja kau katakan? Kau senang? Jincha!
“Sepertinya kau…menyukainya.” Ucapnya yang membuatku tersentak. Apa benar yang dikatakan Jiyeon? Apa aku memang mencintainya? Kalau dipikir-pikir, itu ada benarnya juga. Jantungku selalu berdetak lebih cepat saat didekatnya. Aku selalu nyaman berada didekatnya. Aku tidak rela saat semua murid yeoja mengaguminya. Ada rasa kesal saat melihatnya. Tapi, apa itu benar? Apa itu benar perasaan suka? Cinta? Aiiiishh!
***
Jiyeon P.O.V
Aishh…sungguh membosankan berada dirumah sendirian di hari minggu ini. Eomma dan appa kerja dan tinggal aku sendirian di rumah. Aah, lebih baik aku mengajak Kyung mi jalan-jalan untuk menghilangkan penatku.
Kyung mi-ah, apa kau ada acara? Kau mau menemaniku jln-jln? Aku bosan di rmh. Aku pun langsung mengirim pesan untuk Kyung mi.
Tak lama kemudian Kyung mi membalas pesanku.
Ne, aku mau. Kau ke rmhku saja dulu!
Ne, aku akn ke rmhmu. Aku pun segera berganti pakaian dan beranjak pergi ke rumah Kyung mi.
Akhirnya aku sampai di rumahnya, tidak perlu aku menunggunya lama, karena Kyung mi sudah siap di teras rumahnya. Kami pun segera pergi ke suatu tempat. Tempat yang paling aku sukai.
Ya, akhirnya kami sampai di Muju Resort. Inilah tempat yang sering kami kunjungi. Kami bisa bermain ski sepuasnya.
Aku dan juga Kyung mi meluncur dengan cepat, aku dan Kyung mi memang lincah jika bermain ski. Tiba-tiba aku terjatuh. Ya, ada yang mendorongku dari belakang. Aah, jincha! Neomu apha! Aku berusaha berdiri dan aku ingin tau siapa orang yang sudah membuatku terjatuh. Aku sudah ingin memarahinya.
“Yaaa!!! Apa kau…” kata-kataku terpotong saat aku melihat siapa orang yang menabrakku tadi.
~ To Be Continued ~
P:S : Aiish…semakin gaje ya ff ini? Mian, kalau part ini mengecewakan kalian. Tapi, tetap ya, kalian harus komen! aku tunggu komennya sampe banyak, baru aku mau post next chapnya.. Okeoke? ^^